Kediri - Sebagai wujud komitmen Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Kediri untuk memenuhi ketersediaan uang Rupiah yang berkualitas dan terpercaya bagi masyarakat, KPwBI Kediri mempersiapkan uang layak edar (ULE) untuk memenuhi kebutuhan penukaran uang Rupiah pada momen Ramadhan dan Idul Fitri 2024 mencapai Rp 4, 8 triliun.
Jumlah ULE yang disediakan ini meningkat 7 persen dibandingkan realisasi tahun 2023 yang tercatat sebesar Rp 4, 5 triliun.
Baca juga:
Anies Bertemu Sekjen Liga Muslim Dunia
|
Antisipasi kenaikan jumlah ULE yang disiapkan mempertimbangkan peningkatan mobilitas masyarakat selama periode Ramadan dan Idul Fitri (RAFI) dan pertumbuhan ekonomi yang meningkat.
Untuk mendukung layanan penukaran uang Rupiah bagi masyarakat, Kantor Perwakilan Bank Indoensia Kediri bersama perbankan berkomitmen untuk memenuhi kebutuhan penukaran uang rupiah dengan menyediakan titik-titik layanan penukaran uang Rupiah di seluruh wilayah kerja.
Selain itu, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kediri juga mengajak masyarakat mengoptimalkan pembayaran transaksi non tunai guna mendukung ekonomi dan keuangan digital.
Seluruh rangkaian kegiatan penukaran uang pada momen Ramadan dan Idulfitri dikemas dalam kegiatan Semarak Rupiah Ramadan dan Berkah Idulfitri (SERAMBI) 2024 yang bertema “Bijak Gunakan Rupiah di Bulan Penuh Berkah”.
Kegiatan ini dilakukan melalui penyelenggaraan kas keliling, penukaran terpadu bersama perbankan, dan penukaran melalui kantor cabang bank umum. Masyarakat dapat melakukan penukaran melalui layanan kas keliling terpadu penukaran bersama perbankan di GOR Jayabaya Kota Kediri tanggal 25 Maret 2024.
Selanjutnya mulai 1 April hingga 5 April 2024, masyarakat dapat melakukan penukaran uang Rupiah di 68 titik layanan kantor cabang bank umum yang tersebar di seluruh wilayah kerja KPw BI Kediri.
Sementara itu, mulai tanggal 1 April sampai 4 April 2024 Bank Indonesia menambah lokasi layanan penukaran di jalur mudik melalui Program BI Peduli Mudik, yaitu di kawasan SLG tanggal 1 April 2024 dan rest area jalan tol 626 A tanggal 2 April sampai 4 April 2024.
KPw BI Kediri juga menyediakan opsi layanan penukaran uang Rupiah melalui Layanan Kas Keliling di lokasi-lokasi strategis, seperti alun-alun Ngawi, alun-alun Madiun, alun-alun Blitar, alun-alun Nganjuk, alun-alun Ponorogo, alun-alun Pacitan, Pasar Baru Magetan, Pasar Pon Trenggalek, GOR Lembupeteng Tulungagung dan GNI Kota Kediri.
Untuk layanan penukaran uang Rupiah baik melalui layanan penukaran terpadu, BI peduli mudik, dan kas keliling pemesanan penukaran uang melalui Aplikasi PINTAR (Penukaran dan Tarik Uang Rupiah) : https://pintar.bi.go.id. Adapun paket yang bisa ditukarkan masyarakat sebesar Rp4.000.000 per orang (pecahan Rp50.000/20 lembar, Rp20.000/50 lembar, Rp10.000/100 lembar, Rp5.000/100 lembar, Rp2.000/200 lembar, Rp1.000/100 lembar).
SERAMBI 2024 juga menjadi momen Bank Indonesia untuk mengajak masyarakat Indonesia untuk semakin Cinta, Bangga, dan Paham Rupiah. Cinta Rupiah diwujudkan dengan senantiasa menyayangi Rupiah dengan mengenali ciri keaslian uang Rupiah yaitu Dilihat, Diraba, Diterawang (3D), dan merawat Rupiah yang dimiliki dengan baik yaitu Jangan dilipat, Jangan dicoret, Jangan diremas, Jangan distapler, dan Jangan dibasahi (5J).
Bangga Rupiah karena Rupiah tidak hanya sebagai alat pembayaran yang sah dalam kegiatan perekonomian nasional tetapi juga merupakan simbol kedaulatan bangsa. Penggunaan uang Rupiah di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) memiliki peranan penting dalam menjaga kedaulatan negara.
Sementara itu, Paham Rupiah ditunjukkan melalui perilaku bijak berbelanja sesuai kebutuhan, berbelanja produk dalam negeri untuk dukung UMKM nasional, serta menabung dan berinvestasi untuk mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.
Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kediri Moch.Choirur Rofiq meminta masyarakat untuk kebutuhan penukaran dilakukan di perbankan atau di mobil-mobilitas untuk menghindari adanya uang palsu.
"Masyarakat agar tetap melakukan penukaran ke perbankan dan Aramada kas keling yang telah disediakan, " ujar Gus Choi sapaan akrabnya.
Gus Choi menjelaskan untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan, masyarakat jika melakukan transakai uang pertama jangan dilakukan di tempat yang gelap, kedua pada saat menerima uang tentunya kita harus bisa melihat secara kasat mata yaitu kita pakai jurus 3D yaitu dilihat diraba dan diterawang.
"Tentunya tetap mengingat 3D karena bagian uang yang tidak asli itu sangat berbeda dengan uang yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia, jadi harus tetap memperhatikan ciri-ciri keaslian uang Rupiah, Apabila ada keraguan tentunya masyarakat bisa meminta kepada perbankan terdekat untuk melihat apakah kondisi uang ini asli atau palsu dan juga bisa ke Bank Indonesia, "pungkasnya.